Reaksi suatu senyawa
alkana dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air disebut dengan
reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa
hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g)
→ CO2(g) + H2O(g)
Reaksi pembakaran
tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH4)
dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa
tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom
karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon
pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan oksidasi
atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan
bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.
1. Oksidasi
Pada Alkana
- Sulit dioksidasi dengan oksidator lemah/agak kuat seperti : KMnO4 dan K2Cr2O7.
-
Mudah diokdidasi oleh oksigen dari udara, jika dibakar keluar panas (eksotermik)
percikan
api
CH4 +
2O2 --> CO2 + 2 H2O + 211
Kkal/mol
metana oksigen
Propana + 5 O2 -->
3 CO2 + 4 H2O +
526 Kkal/mol
Pembakaran Tidak Sempurna
-
Pembakaran dengan jumlah oksigen yang
kurang
Contoh
:
bunga api
CH4 + O2 -->
C + 2 H2O
2CH4 + 3 O2 -->
2 CO + 4H2O
2. Oksidasi
Pada Alkena
Sama
halnya dengan alkana,Jika alkena dibakar dengan oksigen berlebih maka
pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O.
Alkena dapat dioksidasi dengan KMnO4 dan K2Cr2O7.
Oksidasi alkena dengan KMnO4 pada suasana netral dan suhu
kamar akan di hasilkan suatu di alkohol yang di sebut Glikol.
3. Oksidasi alkuna
Pembakaran alkuna
melibatkan reaksi antara alkuna dengan oksigen. Reaksi ini bersifat eksotermik.
Sama halnya dengan alkena,Jika alkuna dibakar dengan oksigen berlebih maka
pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O.
Alkuna dapat dioksidasi dengan KMnO4 dan K2Cr2O7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar