Alkena (Olefin)
Alkena adalah deret hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua di antara atom karbonnya. Alkena termasuk senyawa
tak jenuh dengan istilah olefin. Hal ini disebabkan anggota paling
sederhana dari alkena, yaitu C2H4 (etena/etilena)
bereaksi dengan klorin menghasilkan C2H4Cl2
yang berwujud seperti minyak. Rumus umumnya CnH2n.
Tata nama menurut IUPAC
a. Rantai utama adalah rantai karbon
terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap dua dan diberi akhiran -ena.
- Penomoran pada rantai utama dimulai dari atom C yang dekat dengan ikatan rangkap.
- Penulisan nama : nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, diikuti tanda (-) baru nama dari rantai utama.
- Jika terdapat cabang (gugus alkil) pada rantai utama, beri nama alkil yang sesuai.
- Penulisan nama alkena bercabang : nomor cabang diikuti tanda (-), nama alkil diikuti tanda (-), nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C diikuti tanda (-), kemudian nama rantai utama.
- Alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap diberi akhiran diena dan jika tiga ikatan rangkap triena. Kedua atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C, harus memiliki nomor sekecil mungkin.
Contoh:
♣
Isomer
Ada 3 jenis
isomer pada alkena :
1. Isomer
rantai (kerangka)
Isomer
rantai (kerangka) disebabkan nomor ikatan rangkap sama, tetapi kerangka karbon
berbeda. Contoh 1-butena dan 2-metil-1-propena.
2. Isomer
posisi
Isomer
posisi disebabkan posisi ikatan rangkapnya yang berbeda. Contoh : 1-pentena dan
2-pentena.
3. Isomer
geometri (cis-trans)
Isomer
geometri terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua dan gugus yang
terikat pada atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap tersebut berbeda atau
sama. Hal ini terjadi karena ikatan rangkap dua, C=C pada senyawa tersebut tidak
dapat berputar dengan bebas. Berdasarkan posisi atom/gugus
atomnya, isomer-isomer geometri dibedakan :
· Isomer cis,
yaitu isomer di mana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi yang sama
(berdampingan).
· Isomer
trans, yaitu isomer di mana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi
bersebrangan.
Pada isomer cis-trans : harus ada dua gugus yang
berlainan yang terikat pada masing-masing karbon ikatan rangkap.
Contoh :
cis-2-butena dan trans-2-butena.
♫ Sifat fisik
alkena
Nama alkena
|
Rumus molekul
|
Mr
|
Titik leleh (0C)
|
Titik didih (0C)
|
Wujud pada 25 0C
|
Etena
|
C2H4
|
28
|
-169
|
-104
|
gas
|
Propena
|
C3H6
|
42
|
-185
|
-48
|
gas
|
1-Butena
|
C4H8
|
56
|
-185
|
-6
|
gas
|
1-Pentena
|
C5H10
|
70
|
-165
|
30
|
cair
|
1-Heksena
|
C6H12
|
84
|
-140
|
63
|
cair
|
1-Heptena
|
C7H14
|
98
|
-120
|
94
|
cair
|
1-Oktena
|
C8H16
|
112
|
-102
|
122
|
cair
|
1-Nonena
|
C9H18
|
126
|
-81
|
147
|
cair
|
1-Dekena
|
C10H20
|
140
|
-66
|
171
|
cair
|
1. Titik didih dan
titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2. Alkena bersifat
non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi mudah
larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
3. Sifat fisis
alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk rantai
lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4. Titik didih
senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari trans.
Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8
0C).
5. C2-C4
berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18
dst berwujud padat.
♫ Sifat kimia
alkena
Alkena lebih
reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.
Reaksi yang
terjadi pada alkena :
1. Reaksi adisi
alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)
a. Reaksi alkena
dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2
+ Cl2 --> CH2Cl-CH2Cl
Etena klorin
1,2-dikloroetana
b. Reaksi alkena
dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g)
+ H2(g) katalis
Ni/Pt --> CH3-CH3(g)
Etena etana
c. Reaksi alkena
dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
Aturan
Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida
(HX) akan terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat
atom H lebih banyak.
CH3CH=CH2
+ HBr -->
CH3CH-CH3Br
1-propena 2-bromopropana
d. Reaksi alkena
dengan air (hidrasi)
Alkena bereaksi
dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g)
+ H2O katalis H+ --> CH3-CH2-OH(g)
Etena 300
0C, 70 atm etanol
e. Reaksi alkena
dengan asam sulfat (H2SO4)
CH2=CH2(g)
+ H2SO4 --> C2H5OH
+ H2SO4
f.- Polimerisasi
adisi pada alkena
Pada senyawa
alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi,
maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa
ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen
(plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon).
2. Pembakaran
alkena
C2H4(g)
+ 3O2(g) --> 2CO2(g)
+ 2H2O(g) , bersifat eksotermik
3. Reaksi
oksidasi alkena
CH2=CH2
+ KMnO4 --> CH2OH-CH2OH
Etena
1,2-etanadiol (etilen glikol)
v Sumber alkena
Alkena berada dalam jumlah kecil di
alam sehingga harus disintesis melalui perengkahan /eliminasi alkana dari gas
alam dan minyak bumi.
PEMBUATAN ALKENA
:
Ø
Dehidrohalogenasi alkil halida
Ø
Dehidrasi alkohol
Ø
Dehalogenasi dihalida
Ø
Reduksi alkuna
Kegunaan alkena dalam kehidupan
Bahan dasar pada industri plastik, karet
sintetik, pipa (PVC = polivinilklorida), dan Teflon. Khusus etena atau etilena
digunakan sebagai bahan pembuat zat-zat kimia seperti alkohol (etanol), etilena
glikol, dan etil eter, dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2,
untuk memasakkan buah-buahan.
permasalahan:
Poli(kloroetena)/(polivnyl klorida): PVC merupakan salah satu hasil dari polimerisasi adisi pada alkena. Kenapa polimer-polimer amorf pada poli(kloroetena) lebih fleksibel dibanding polimer-polimer
kristalinnya? Dan kenapa plastik lebih fleksibel jika dibandingkan dengan PVC?
polimer-polimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer-polimer kristalin karena gaya tarik antara ranta-rantainya cenderung lebih lemah. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku.
BalasHapusIni disebabkan oleh adanya interaksi dipol-dipol tambahan akibat polaritas ikatan karbon-klorin. Klorin jauh lebih elektronegatif dibanding karbon, sehingga menarik elektron-elektron dalam ikatan ke arahnya. Ini menjadikan atom-atom klorin sedikit engatif dan karbon sedikit positif.
Dipol-dipol permanen ini menambah gaya tarik akibat dipol-dipol sementara yang menghasilkan gaya-gaya dispersi.
Plasticiser biasa ditambahkan ke dalam poli(kloroetena) untuk mengurangi keefektifan gaya tarik ini dan membuat plastik lebih fleksibel. Semakin banyak plasticizer yang ditambahkan, semalin fleksibel plastik tersebut.
saya akan mencoba menjawab sedikit permasalahan di atas:
BalasHapuspolimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer kristalin karena polimer amorf merupakan polimer yang mempunyai struktur yang tidak teratur, mempunyai kristalinitas rendah dan bersifat tidak keras. Sementara, polimer kristalin merupakan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristalinitas yang tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim.
Hai dian.. saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda, polimer-polimer amorf lebih fleksibel dibanding polimer-polimer kristalin karena gaya tarik antara rantai-rantainya cenderung lebih lemah. karena adanya interaksi dipol-dipol tambahan akibat polaritas ikatan karbon-klorin. Klorin jauh lebih elektronegatif dibanding karbon, sehingga menarik elektron-elektron dalam ikatan ke arahnya. Ini menjadikan atom-atom klorin sedikit engatif dan karbon sedikit positif.
BalasHapusPlasticiser biasa ditambahkan ke dalam poli(kloroetena) untuk mengurangi keefektifan gaya tarik ini dan membuat plastik lebih fleksibel. Semakin banyak plasticizer yang ditambahkan, semalin fleksibel plastik tersebut.
Poly(kloroetena) digunakan untuk membuat banyak barang-barang seperti pipa air, jendela plastik, insulasi kabel listrik, tikar untuk lantai dan untuk keperluan lain, alas kaki, pakaian, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat..
menurut yg saya baca, polimer amorf lebih fleksibel karena gaya tarik antara ranta-rantai polimer amorf cenderung lebih lemah dan juga strukturnya yg tidak teratur serta rendanya kemampuan kristalisas. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku serta tahn terhadap bahan-bahan kimia.
BalasHapusmenurut yg saya baca, polimer amorf lebih fleksibel karena gaya tarik antara ranta-rantai polimer amorf cenderung lebih lemah dan juga strukturnya yg tidak teratur serta rendanya kemampuan kristalisas. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku serta tahn terhadap bahan-bahan kimia.
BalasHapuskarena gaya tarik antara ranta-rantainya cenderung lebih lemah. Akan tetapi, poli(kloroetena) murni cenderung agak keras dan kaku.
BalasHapusIni disebabkan oleh adanya interaksi dipol-dipol tambahan akibat polaritas ikatan karbon-klorin. Klorin jauh lebih elektronegatif dibanding karbon, sehingga menarik elektron-elektron dalam ikatan ke arahnya. Ini menjadikan atom-atom klorin sedikit engatif dan karbon sedikit positif.
Dipol-dipol permanen ini menambah gaya tarik akibat dipol-dipol sementara yang menghasilkan gaya-gaya dispersi.
Plasticiser biasa ditambahkan ke dalam poli(kloroetena) untuk mengurangi keefektifan gaya tarik ini dan membuat plastik lebih fleksibel. Semakin banyak plasticizer yang ditambahkan, semalin fleksibel plastik tersebut.
Poly(kloroetena) digunakan untuk membuat banyak barang-barang seperti pipa air, jendela plastik, insulasi kabel listrik, tikar untuk lantai dan untuk keperluan lain, alas kaki, pakaian, dan sebagainya.